Tak Diawasi, Malah jadi Alat Intimidasi Petugas
Rabu, 11 November 2009 – 04:05 WIB
Penggunaan polygraph juga sangat bergantung pada subjektivitas pemeriksa. "Apalagi jika subjek yang diperiksa berada dalam ancaman. Misalnya, ruangan yang tidak nyaman atau pemeriksaan malam hingga dini hari. Akibatnya, tubuh lelah, otomatis data fisiologis juga berubah. Mau jujur pun, kondisi tubuhnya berubah," tuturnya.
Tingkat kesalahan mesin itu, kata Reza, dibagi dua jenis. Yang pertama adalah false negatif. Yakni, orang yang tidak bersalah diperiksa polygraph, dia gagal atau divonis bohong. Kedua, false positif. Yakni, orang yang bersalah diperiksa polygraph, dia berhasil mengelabui atau divonis jujur.
"Tingkat false negatif 40-50 persen, sedangkan false positif 10-20 persen. Itu berarti lebih banyak orang jujur yang divonis bohong oleh mesin itu," tegasnya.