Tak Elok Membandingkan Anies dan Risma Soal Pengelolaan Sampah
jpnn.com, JAKARTA - Kritik Anggota DPRD DKI asal Partai Nasdem Bestari Barus kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan membanding-bandingkan penanganan dan anggaran pengelolaan sampah antara Provinsi Jakarta dengan Kota Surabaya dinilai tidak elok. Pasalnya, Jakarta berpenduduk 10,37 juta jiwa dengan luas wilayah 661,52 km2, sedangkan Kota Surabaya hanya berpenduduk 2,85 juta jiwa dengan luas 350,54 km2.
Belum lagi jika dibandingkan dengan volume sampah antara Jakarta sebanyak 7 ribu ton sampah per hari dan Surabaya 1,6 ribu ton per hari.
“Serangan Bestari tidak tepat karena tidak mampu membedakan besaran anggaran pengelolaan sampah dengan anggaran total Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta,” ujar Anggota DPD RI atau Senator Jakarta Fahira Idris, Jumat (2/8).
BACA JUGA: Jawaban Tri Rismaharini soal Kesiapan Bantu Jakarta Atasi Masalah Sampah
“Saya harap Pak Bestari lebih bijak. Tidak elok membandingkan-bandingkan wali kota dan gubernur secara langsung apalagi satu dinaikkan dan satu dijatuhkan sehingga kesannya mengadu,” kata Fahira lagi.
Menurut Fahira, kritik Bestari soal besaran anggaran pengelolaan sampah di Jakarta tidak sepenuhnya tepat. Mengapresiasikan pengelolaan sampah di Surabaya baik saja, tetapi tidak perlu sambil menihilkan upaya pengelolaan sampah di Jakarta.
Lebih lanjut, Fahira mengatakan walau pengelolaan sampah mempunyai tema besar yang sama tetapi persoalan yang dihadapi tiap daerah berbeda-beda. Masing-masing kepala daerah baik itu Anies sebagai Gubernur dan Risma sebagai Wali Kota tentu mempunya strategi, kebijakan dan skala prioritas masing-masing.
Sejauh ini road map dan implementasi pengelolaan sampah di Jakarta sudah berada di jalur yang tepat. Jika dulu paradigma penangangan sampah di Jakarta hanya memungut, tetapi saat ini paradigmanya sudah mulai mengelola sampah.