Tak Mau Seperti PPP, PD Hati-Hati Pilih Mitra Koalisi
jpnn.com - JAKARTA - Kisruh di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi pelajaran berharga bagi partai lainnya. Kisruh itu tak lain akibat Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali terburu-buru mendeklarasikan dukungan ke calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Partai Demokrat (PD) pun memetik pelajaran berharga dari kisruh PPP. Menurut anggota Dewan Pembina PD, Hayono Isman, partainya juga tak mau tergesa-gesa dan gegabah mendukung salah satu capres.
"Partai Demokrat belum ada capres dan cawapres. Partai Demokrat tidak boleh gegabah. Sebagai contoh yang gegabah, hampir ketumnya dipecat oleh partainya sendiri," ungkap Hayono saat hadir dalam diskusi PolcoMM Institute bertajuk "Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?" di Jakarta, Kamis (1/5).
Hayono menjelaskan, saat ini perpolitikan Indonesia memasuki gerbang konsolidasi demokrasi. Karenanya, sambung Hayono, penjajakan politik sangat mungkin terjadi daripada gegabah menentukan arah koalisi.
Seperti diketahui, elite PPP sempat mengalami perpecahan. Ini bermula saat Suryadharma menghadiri kampanye rapat terbuka Gerindra yang dihadiri Prabowo Subianto di Senayan. Namun, belakangan elit partai berlambang Ka'bah itu pun memilih islah. (boy/jpnn)