Tak Punya Cacat, Sutarman Dianggap Pilihan Tepat
jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengusulkan Komjen (Pol) Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri hampir bisa dipastikan tak akan mendapat penolakan di DPR. Figur Sutarman dianggap bisa diterima kalangan politisi di Senayan, sehingga pria yang kini menjadi Kabareskrim Polri itu bisa segera menggantikan Timur Pradopo di kursi Kapolri.
Menurut Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, proses fit and proper test atas Sutarman di Komisi III DPR besar kemungkinan akan berjalan lancar. Pasalnya, mantan Kapolda Metro Jaya itu dianggap punya rekam jejak yang baik.
Pramono pun mengutip pernyataan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yufuf yang menyebut rekening Sutarman tak bermasalah. "Artinya wajar saja kalau beliau (Sutarman, red) dicalonkan sebagai Kapolri dan menempati jabatan itu," ujar Pramono di gedung DPR RI, Kamis (3/10).
Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu bahkan secara personal mengaku mendukung pencalonan Sutarman. "Beliau ini memang pilihan presiden yang perlu diapresiasi karena sangat tepat," uasnya.
Pramono menambahkan, sesuai mekanisme di DPR maka surat dari Presiden SBY tentang pengusulan nama Sutarman akan dibawa ke rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR. Selanjutnya, Bamus akan membawanya ke Komisi III DPR. "Dan kami akan menugaskan Komisi III untuk mengadakan proses selanjutnya yaitu uji kelayakan dan kepatutan," papar Pramono.
Lebih lanjut Pramono mengatakan, sejauh ini para politisi di Komisi III DPR juga sudah memberikan sinyal positif untuk Sutarman. Selain itu, lanjut Pramono, riwayat penugasan Sutarman juga menjadi nilai plus dalam rangka menuju kursi Kapolri.
Salah satu nilai plus itu adalah pengalaman Sutarman sebagai ajudan pribadi Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. "Gus Dur adalahsosok yang selalu berdiri seimbang antara golongan muslim dan non-muslim. Harapannya Sutarman bisa meniru sisi Gus Dur itu," ucap Pramono.(ara/jpnn)