Tak Segera Bayar Janji, Ical Dinilai Ingkar dari Golkar
jpnn.com - JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana, Heri Budianto, menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie segera memenuhi janjinya untuk membangun gedung DPP dan DPD Golkar sebelum Pemilu 2014. Pasalnya, realisasi janji politikus yang lebih dikenal dengan panggilan Ical itu akan berefek ke kader.
"Janji itu kan utang. Begitu juga Ical ketika dipilih jadi ketua umum dengan sebuah janji membangun gedung Golkar. Dari sisi waktu, inilah saat yang paling tepat bagi Ical untuk memenuhi janjinya karena bisa memotivasi kader untuk memenang Pemilu," kata Heri kepada wartawan, di Jakarta, Senin (25/11).
Dari Rapimnas Golkar akhir pekan lalu, lanjutnya, Ical dikabarkan menunda janjinya membangun gedung DPP Golkar dan kantor sekretariat di daerah. Alasannya, karena jabatan Bos Group Bakrie itu di Golkar masih lama dan menunggu mantan Menko Kesra itu jadi presiden dulu.
Tapi Heri menganggap alasan itu tak masuk akal. "Masak utang saat jadi ketua umum dialihkan ke jabatan presiden? Artinya kalau kalah, utang lunas. Kalau menang juga tidak akan dia penuhi karena tidak satu pun kader yang bernyali menagih utang pada presiden. Ini upaya Ical untuk lari dari janjinya membangun gedung Golkar," ungkap Heri Budianto.
Dalam Rapimnas, Ical membantah tak mampu memenuhi janjinya membangun gedung dan kantor sekretariat sebagaimana disampaikan saat terpilih menjadi ketua umum pada 2009. Ical mengaitkannya dengan masa jabatannya masih berlangsung hingga 2015. Sehingga waktu untuk memenuhi janjinya masih panjang.
"Kan saya masih sampai 2015, masih lama, masih dua tahun. Nggak ngaruh, apa yang saya janjikan tidak saya ingkari," katanya. (fas/jpnn)