Tak Semestinya Ada Tuna Pancasila di Indonesia
Rabu, 15 Juni 2011 – 15:35 WIB
"Ketika rakyat semakin merasakan manfaat Pancasila, maka makin kukuh posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang integratif, motivatif dan inspiratif, Pelaksanaan Pancasila ini penting bukan hanya supaya kita tidak menjadi ‘Tuna Pancasila’ tapi juga supaya rakyat Indonesia merasakan manfaat dari Pancasila,” cetusnya.
Pada kesempatan sama, Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji mengkritisi semakin rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap DPR. Menyebut pada sejumlah survei, Budi mengatakan, semakin menurunnya kepercayaan publik terhadap DPR itu semestinya memacu para anggota legislatif untuk memperbaiki diri dan perilakunya. “Dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Insya Allah citra dan kinerja wakil rakyat akan meningkat,” cetusnya Budi.
Mantan Dirjen Potensi Pertahanan di Departemen Pertahanan itu mengingatkan, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 menunjukkan bahwa 99 persen warga Indonesia tahu dan paham makna Pancasila. Selain itu, lebih dari 79 persen masyarakat masih percaya bahwa Pancasila tetap layak sebagai dasar negara. “Artinya mayoritas masyarakat merasa Pancasila masih sebagai modal sosialnya,” tandasnya.(ara/jpnn)