Tak Setenar Songket, Kain Angkinan Tetap Mampu Tembus Pasar Internasional
jpnn.com, PALEMBANG - Selain songket, Palembang juga mempunyai kain angkinan yang menjadi ciri khas kota pempek.
Kain yang terbuat dari bahan beludru ini penjualannya sudah sampai hingga ke negeri Jiran.
Ayu salah satu perajin kain angkinan mengungkapkan bahwa kain angkinan sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya.
"Kerajinan kain angkinan ini merupakan hasil turun-temurun dari keluarga," ungkap Ayu saat ditemui di rumahnya di Jalan Mayor Zein, Sungai Lais, Kecamatan Kaledonia Palembang, Selasa (15/10).
Kata Ayu, pembuatan kain angkinan berbeda dengan kain songket, kalau Kain songket ditenun. Kain angkinan disulam menggunakan benang emas.
"Kain angkinan berbahan dasar beludru, lalu disulam menggunakan benang emas dengan banyak motif, mulai dari sulu-sulur, kuku kelabang, papan jari, dan lainnya, "
kata Ayu.
Kain angkinan dibuat menjadi berbagai macam kerajinan seperti baju pengantin, sarung bantal dan souvenir pernikahan.
"Untuk menghasilkan satu kerajinan, pengerjaan dibutuhkan waktu dua minggu sampai satu bulan, sesuai dengan tingkat kerumitannya, " terang Ayu.