Tak Terdampak Perang di Ukraina, Hubungan Indonesia-Rusia Tetap Mesra
jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia selama satu tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang positif, di tengah berbagai tantangan yang terjadi.
Salah satu pertumbuhan positif tersebut tercermin dalam hubungan perdagangan kedua negara yang meningkat sebesar lebih dari 50 persen hingga bulan September lalu. Ia meyakini bahwa pada tahun 2023 mendatang angka tersebut diperkirakan akan lebih tinggi lagi.
Indonesia dan Rusia memiliki target untuk mencapai jumlah total perdagangan sebesar 5 miliar dolar AS. Menurut Vorobieva, jika tren perdagangan yang meningkat antara kedua negara terus berlanjut, target tersebut dapat dicapai pada tahun 2023.
Selain itu, pada pekan lalu pihaknya juga telah memulai negosiasi dengan Indonesia terkait Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia dengan Eurasian Economic Union. Langkah ini disebut sebagai indikasi perkembangan hubungan yang positif.
Di luar hubungan perdagangan, menurut Vorobieva, pimpinan kedua negara juga telah melakukan sejumlah kontak selama tahun 2022, salah satunya yakni dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow pada bulan Juni lalu.
Selain itu, percakapan juga dilakukan melalui setidaknya dua sambungan telepon.
“Terkait hubungan politik, kami sangat berterima kasih kepada pihak Indonesia untuk sikap yang sangat imbang yang diambil oleh Indonesia,” tambah Vorobieva.
Hal itu terutama berkaitan dengan hubungan kedua negara di tengah peperangan yang terjadi di Ukraina. Ia mengatakan bahwa meski ada berbagai tekanan dari negara-negara lain, hubungan bilateral kedua negara tidak terdampak dan dia berharap agar hubungan tersebut terus berkembang secara positif.