Taliban Ingkar Janji, Para Siswi Tinggalkan Sekolah sambil Menangis
jpnn.com, KABUL - Taliban menarik kembali keputusannya untuk membuka sekolah menengah di Afghanistan bagi murid perempuan, Rabu (23/3).
Pemerintah mengumumkan bahwa sekolah-sekolah SMP dan SMA akan tetap ditutup bagi murid perempuan sampai adanya skema yang selaras dengan syariat Islam bagi mereka.
Para guru dan murid di tiga sekolah menengah di ibu kota Kabul mengatakan murid-murid perempuan merasa gembira bisa kembali ke sekolah pada Rabu pagi, tapi kemudian diminta pulang.
Banyak murid yang pulang sambil menangis, kata mereka.
"Kami semua kecewa dan kami benar-benar putus asa ketika kepala sekolah memberi tahu kami, dia juga menangis," kata seorang murid yang minta namanya dirahasiakan.
Saat memerintah Afghanistan pada 1996-2001, Taliban melarang perempuan bersekolah dan bekerja.
Komunitas internasional menjadikan pendidikan bagi perempuan sebagai syarat untuk mengakui pemerintah Taliban, yang merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu ketika pasukan asing ditarik dari negara itu.
Kementerian Pendidikan pekan lalu mengumumkan bahwa semua murid perempuan dapat bersekolah lagi di seluruh Afghanistan hari ini.