Talkshow Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal Sukses Digelar di FRP Ternate
jpnn.com, TERNATE - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan penyelenggara Festival Ramdhan Ma Parada (FRP) ke IV Tahun 2024 telah sukses menggelar talkshow Makin Cakap Digital di Lapangan Ngara Lamo, Ternate.
Talkshow Makin Cakap Digital yang mengusung tema "Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal" dilaksanakan pada Senin (25/3) pukul 20.00 WIT dengan menghadirkan para konten kreator dan kepala dinas Pariwisata Kota Ternate sebagai narasumbernya, yakni Rahman Muhammad / Tete Ko (konten kreator Maluku Utara), M. Alief Zidane / Pricillia Kharie (konten kreator Maluku Utara), dan Rustam P. Mahli (Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate) dan dipandu langsung oleh Rinto Taib (moderator) dan Maesarah (MC).
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate Rustam P. Mahli mengatakan Kota Ternate khususnya maupun Maluku Utara memiliki berbagai potensi pariwisata dan kebudayaan yang begitu berlimpah jumlahnya.
Selain itu juga dikenal sebagai negeri asal rempah, hingga kini potensi kekayaan alam dan kebudayaannya terus masih menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik mancanegara maupun domestik.
"Terlebih khususnyanya lagi, Kota Ternate misalnya lebih dikenal sebagai kota rempah yang ikut mendorong para wisatawan dari berbagai negara untuk melakukan kunjungan wisata ke kota Ternate," kata dia.
Karena itulah, lanjut Rustam pihaknya terus melakukan berbagai terobosan kolaboratif bersama para konten kreator untuk mempromosikan di masing-masing konten mereka sehingga lebih dikenal luas oleh masyarakat dunia". Pungkasnya.
Konten kreator Maluku Utara Rahman Muhammad mengatakan budaya lokal masyarakat Maluku Utara tidak hanya mencakup budaya kebendaan, seperti banyaknya situs bangunan bersejarah seperti benteng-benteng dan sebagainya melainkan pula mencakup budaya tak benda yang bergitu berlimpah termasuk adat istiadat serta tradisi hingga nilai-nilai etis penghormatan kepada sesama manusia.
"Salah satu contonya ialah peran yang selama ini saya lakukan sebagai konten kreator dengan membranding diri sebagai seorang kakek tua (tete) atau lengkapnya tete ko yang sukses dikenal luas oleh masyarakat Maluku Utara," katanya.