Tamatan SD, Modal Rp 500 Ribu, Omzet Rp 300 Juta per Bulan
Sabtu, 12 November 2016 – 00:06 WIB
Tiap hari kata Tulus, permintaan pasar sampai 500 ekor bebek ditambah ayam 50 ekor.
“Bebek disuplai dari petani Lebong, BU, Muko Muko, Kepahiang, Curup dan saya juga dapat tambahan dari Medan dan Sumatera Barat,” papar Tulus.
Usaha yang dijalankan itu tidak selama-lamanya mulus. Dia pernah rugi puluhan juta.
Gara-garanya bebek yang disuplai dari luar kena wabah flu burung, hampir 60 persen bebeknya mati.
Sejak pengalaman itu, dia selalu memberi vaksin khususnya bebek yang baru masuk.
“Vaksin itu penting, agar kualitas bebek terjamin dan daging sehat,” tuturnya.(**/sam/jpnn)