Tambah Peserta, Makin Meriah
Senin, 30 Juni 2008 – 10:39 WIB
Dalam pertemuan khusus di Wina, Austria, (29/6) WIB, 53 pejabat senior UEFA sepakat jika kontestan putaran final Euro bertambah dari 16 negara menjadi 24. Pengemukan kontestan itu rencananya baru diberlakukan pada Euro 2016. Persetujuan 53 pejabat senior itu meneruskan hasil pertemuan yang digelar antara Presiden UEFA Michel Platini dan para sekjen dari anggota UEFA beberapa jam sebelumnya.
Rencana penambahan kontestan putaran final Euro sejatinya sudah dipelajari UEFA sejak setahun lalu. Ide datang dari Federasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) dan Federasi Sepak Bola Republik Irlandia (FAI). “Sejak awal kami yakin ide itu bakal mendapat apresiasi positif karena tidak ada yang dirugikan dari rencana itu,” ungkap Gordon Smith, chief executive SFA sebagaimana dikutip Reuters.
Smith menambahkan dengan 24 kontestan, putaran final Euro hanya akan berlangsung lebih lama sepekan. Dan, hal itu tidak terlalu besar dampaknya dari segi finansial. Justru negara-negara kecil di Eropa akan senang karena kesempatan tampil di putaran final makin besar. Dengan 24 kontestan, berarti rasionya hampir separo dari anggota UEFA (53 negara).
Meski sudah ada lampu hijau, masih ada kekhawatiran terkait dengan jumlah kontestan yang menggelembung. Di antaranya mengenai format kualifikasi dan rencana perubahan waktu perhelatan Euro dari Juni menjadi Agustus (disesuaikan dengan awal kompetisi agar pemain yang tampil berada dalam peak performance).
Belum lagi menyangkut kualitas turnamen. Sebab, bila dibandingkan dengan edisi awal Euro (tepatnya sebelum 1980), jumlah kontestan di putaran final hanya empat negara. “Saya memenangi Euro 1984 saat hanya delapan negara yang jadi peserta. Dalam pandangan saya, jumlah kontestan bukan ukuran menilai kualitas sebuah turnamen,” terang Platini kepada Fox Sports.
Pria 53 tahun itu justru menyebut persaingan di putaran final bakal seru karena semua negara top di Eropa berpotensi lolos semua. Sebab, Inggris, Denmark, Skotlandia, Republik Irlandia, Belgia, Serbia, Ukraina, hingga Bulgaria punya kualitas atau materi pemain yang bagus. Hanya ketidakberuntungan yang membuat mereka gagal berlaga di Austria-Swiss.