Tambah Rp 150 Miliar, Ekspansi Pertambangan
Selasa, 01 Juni 2010 – 09:49 WIB
Dudung menjelaskan posisi kas saat ini mencapai Rp 200 miliar dan fasilitas utang bank yang tersisa masih sebesar Rp 200 miliar. Meski demikian, Dudung mengaku saat ini DGIK tengah menjajaki proyek/bisnis sektor minning (pertambangan) dan investasi jalan tol. "Jadi, kami akan menambahkan dana sampai Rp 70 miliar," kata Dudung.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan DGIK, Djohan Halim menjelaskan bisnis tambang yang dibidik yakni tender di Kalimantan. "Kami tentunya membutuhkan dana untuk pembelian alat-alat berat sampai Rp 150 miliar," kata Djohan. Proyek tambang yang diincar yang diproyeksikan mampu menghasilkan sedikitnya 1 juta ton pertahun. Kabarnya perseroan tengah melakukan proses joint venture dengan perusahaan tambang besar asal Australia.