Tambah Usia, Polri Harus Punya Mental Lebih Baik
jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengharapkan, momen peringatan Hari Bhayangkara 2014 yang jatuh pada Selasa 1 Juli 2014 bisa menjadikan Polri lebih cermat menyikapi perubahan drastis yang akan terjadi seiring munculnya presiden baru pascapemilihan presiden 2014.
Apalagi, lanjut Neta, kedua pasang calon presiden dan wakil presiden dalam kampanyenya membawa visi misi perubahan bagi bangsa Indonesia.
"Prabowo membawa Semangat Macan Asia dan Jokowi membawa Semangat Revolusi Mental," kata Neta, Selasa (1/7).
Ia menilai di usia ke 68 Polri belum mampu mewujudkan dogma Tribratanya secara utuh. Menurutnya, tak heran dalam usianya yang sudah cukup tua, Polri masih kehilangan jati diri, karakter, tidak mampu bersikap arif, kurang bijaksana, belum dewasa dan jauh dari sikap yang senantiasa mengayomi.
"Bahkan gaya hidup hedonis makin menggerogoti sikap dan perilaku sebagian besar anggota Polri. Materi kerap dijadikan tolok ukur," kritik Neta.
Ia mengatakan, jika tidak segera bebenah diri dikhawatirkan Polri akan berbenturan dengan pemerintahan baru, yang nyata-nyata akan menggulirkan perubahan bagi bangsa ini.
IPW berharap, presiden baru perlu memprioritaskan perubahan signifikan di Polri. Sebab, kata dia, selama 15 tahun Reformasi Polri, jajaran Polri masih belum berhasil melakukan perubahan kultural, sehingga mentalitas jajaran Polri sering dikeluhkan publik.
"Akibatnya, Polri selalu gagal memberi kepastian hukum bagi publik," papar Neta.