Tampak Tenang, Gunung Agung Sedang Kumpulkan Tenaga
jpnn.com, BALI - Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, penggembungan atau deformasi Gunung Agung masih terus mengalami pergerakan, karena lava sudah ada di permukaan kawah.
Hingga pukul 12.00, Jumat (1/12), visual Gunung Agung tampak jelas hingga berkabut dengan asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 2000 meter di atas puncak kawah dan cuaca cenderung cerah.
Mengenai kegempaan, dari pukul 06.00 hingga pukul 12.00 terpantau enam kali vulkanik dangkal, dua kali vulkanik dalam, dua kali tektonik jauh, sedangkan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitude 1 – 2 mm (dominan 1 mm).
“Karena lava sudah ada di permukaan, yang kami amati saat ini adalah fluktuasi inflasi dan deflasi Gunung Agung, jadi sebelum erupsi terlihat inflasi dan saat erupsi terjadi kembali deflasi (mengkerut),” ungkapnya.
Dia memaparkan, saat ini terjadi pengumpulan tenaga untuk pressure build up, karena sudah adanya lava di permukaan, Gunung Agung terjadi inflasi sehingga keluarnya asap dan kemudian deflasi setelah penurunan material vulkanik.
Pihaknya juga mengingatkan kembali, bahwa Gunung Agung sebelumnya sempat mengalami inflasi sebesar 6 centimeter saat periode September hingga Oktober 2017, yang artinya setelah proses pengembungan ini belum kembali ke posisi awalnya. Dan apabila magma tetap ada di atas, maka belum terjadi penurunan deformasi ini.
Menurutnya, saat ini aktivitas vulkanik masih terekam yang mengindikasikan adanya pergerakan magma di dasar kawah, secara visual mengamati asap putih kelabu dengan ketinggian 1.500 hingga 2.000 meter di atas puncak.
“Kami tidak berani mengambil kesimpulan aktivitas Gunung Agung sudah menurun hanya dilihat dari satu data satu sampai dua hari,” lanjutnya.