Tampil di Gelaran Expo Dubai, Tiga Kopi Ini Punya Cerita Unik
Sementara itu, provinsi Aceh membawa kopi Gayo yang mengusung pemberdayaan perempuan.
Kopi Gayo tersebut dibudidayakan di sekitar kawasan Taman Nasional Leuser dan memberdayakan petani lokal yang sebagian besar anggotanya adalah perempuan, bahkan produk kopi Gayo telah berhasil menembus ekspor Amerika, Eropa, Asia, dan Timur Tengah.
Hal itu menjadi bentuk dukungan bagi para pekerja perempuan dan generasi muda di kawasan tersebut.
Selanjutnya, Kementerian Ketenagakerjaan membawa kopi kalosi Enrekang yang merupakan jenis kopi tertua di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.
Kopi kalosi termasuk jenis kopi arabika yang dibudidaya oleh para petani kopi Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Untuk itu, kopi kalosi Enrekang telah dimodifikasi menjadi kopi drip bags sebagai upaya melestarikan potensi kopi lokal.
Didi menceritakan selain pameran produk kopi lokal, pengunjung Paviliun Indonesia juga dapat mengikuti demo seduh (brewing) kopi dengan barista yang berpengalaman.
Para pengunjung dapat mempelajari teknik menyeduh kopi sekaligus mendapatkan informasi mengenai ciri khas kopi Indonesia.