Tanami Pekarangan, Mentan SYL: Sumber Pangan, Menambah Pendapatan
“Bisa dibilang luar biasa bagi kami, terutama untuk konsumsi setiap hari dapat sayuran di pekarangan sendiri, tidak perlu ke pasar apalagi ada pandemi kita tidak bisa banyak keluar,” ujarnya.
Selain untuk kebutuhan pangan keluarga, hasil panen sayur yang berlimpah diakuinya tidak habis untuk dikonsumsi sehingga sebagian dijual kepada penjual sayur keliling.
“Ini juga tetangga desa kalau lihat banyak yang tertarik dan ingin bertanam, saya bagikan bibit untuk mereka tanam sendiri,” katanya.
“Disini kami banyak tanam sayuran umur pendek seperti pakcoy, sawi, kangkung, bayam sehingga sering panen dan juga cabai karena selain hasilnya bagus juga menarik dipandang seperti tanaman hias jika sedang berbuah” terangnya.
Tidak hanya aneka sayur dan buah, dia mengatakan juga menanam singkong untuk diolah menjadi keripik.
“Kami juga tanam singkong, itu biasanya kita olah jadi keripik dan kita jual laku sekali, semua dikerjakan oleh kelompok” ujarnya.
Meskipun terbatasnya lahan pekarangan yang dimiliki, dia menyiasati dengan banyak membuat rak vertikultur baik di kebun demplot maupun pekarangan anggota. Selama pandemi Covid 19, dia mengakui tetap berproduksi untuk mengantisipasi kebutuhan pangannya tetap berlanjut dan terpenuhi.
“Sejak awal saya atur jadwal kelompok kecil untuk penyiraman, penyemaian dan kegiatan di kebun demplot, jadi selama pandemi ini tidak ada masalah, semua tetap jalan terus kita di kebun” ungkapnya.(ILK/JPNN)