Tangan Ustaz Abdul Somad Terasa Sejuk Sekali
"Semoga ke depan, akan lahir generasi seperti Ustaz Abdul Somad dari Limapuluh Kota," kata Irfendi.
Hal ini, menurut Irfendi Arbi, bukan sesuatu yang mustahil. Sejarah masa lalu mencatat, Limapuluh Kota merupakan basis ulama-ulama besar di Minangkabau.
Diantaranya ada nama Syekh Abdurrahman atau Beliau Batu Hampar yang merupakan kakek Buyut Proklamator Republik Indonesia Mohammad Hatta.
Kemudian, ada Syekh Abbas Abdullah yang pernah ditemui khusus oleh Soekarno di Perguruan Darul Funun Padangjopang, sebelum memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
"Selain Syekh Abduurahman dan Syekh Abbas Abdullah, kita pernah memiliki Syekh Muhammad Saad al-Khalidi Mungka yang merupakan guru bagi Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Haji Sirajudin Abbas dan ulama-lainnya di Minangkabau. Selanjutnya, kita juga pernah memiliki Syekh Abdul Wahid As-Salihi atau Beliau Tobek Godang yang merupakan pendiri Perti," kata Irfendi.
Kemudian, menurut Irfendi Arbi, Limapuluh Kota, pernah memiliki ulama-ulama besar sekaligus Syekh Mudo Abdul Qadim atau Beliau Balubuih.
Lalu, ada pula nama Syekh Muhammad Arifin Batuhampar, Syekh M Djamil Tungkar, Syekh Beringin Tebing Tinggi, Syekh Ahmad Tobiang Pulai Mungka, Syekh Datuak Haji Amin Taeh Bukik, Syekh Muchtar Engku Lakuang, Buya Rusli Abdul Wahidi Suliki, Syekh Muhammad Khanis Tuangku Tuah Batu Tanyuah, dan banyak lagi ulama yang tak bisa disebutkan satu persatu.
"Ulama-ulama masa lalu kita ini adalah ulama yang menyejukkan umat. Mereka merangkul, bukan memukul. Mereka mengajak, bukan mengejek. Persis seperti Ustaz Abdul Somad yang datang ke Lembah Harau. Semoga kehadiran Ustaz Abdul Somad, menginspirasi masyarakat dan generasi muda kita, untuk bersama-sama melahirkan ulama besar, seperti kejayaan Luhak Limopuluah di masa lalu," kata Irfendi Arbi. (***)