Tanggapan Buya Syafii soal Teror Bom di Surabaya
jpnn.com, YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menyampaikan pandangannya tentang aksi teror bom yang menyasar tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). Tokoh yang beken disapa dengan panggilan Buya Syafii itu mengatakan, aksi teror beruntun belakangan ini menunjukkan adanya pihak-pihak yang telah dicuci otak untuk melakukan aksi kekerasan.
"Ini terkait pelaku perempuan ya. Perempuan ini berani mati. Mereka sudah dicuci otaknya. Kalau otak sudah dicuci, apa pun yang dianggap benar akan dilakukan walaupun nantinya akan merusak bangsa, masyarakat," ujar Buya Syafii saat ditemui di masjid dekat rumahnya, Perumahan Nogotirto, Gamping, Sleman, Minggu (13/5).
Buya Syafii menuturkan, pencucian otak bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui media sosial.
Sebaiknya, lanjut Buya, pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo lebih tegas dalam mengontrol medsos. Akun-akun jejaring sosial yang dirasa sudah tak bermoral maupun menganjurkan radikalisme lebih baik untuk diblokir. "Memang susah mengontrolnya," katanya.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengaku tak bisa memastikan kaitan penyanderaan di Rutan Mako Brimob dengan serangan bom di Surabaya. Namun, Buya Syafii menduga isu teror akan terus digoreng.
Tokoh kelahiran 31 Mei 1935 itu mengatakan, isu terorisme akan digoreng guna menciptakan kesan bahwa negara tak bisa melindungi rakyatnya untuk beribadah. "Padahal polisi sudah bekerja keras," pungkasnya.(dho/JPC)