Tanker Muat 45 Ribu KL Solar Terbakar, Kepala Kamar Mesin Hilang
Rizal yang turun langsung ke lokasi membenarkan, api berkobar di buritan kapal.
"Kami sempat tidak bisa merapat, karena panas sekali," tambahnya.
Saat itu, tim berangkat menggunakan speedboat milik Pol Air, turut serta rombongan Basarnas, KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai), dan Lanal Kotabaru. Selain sengatan panas dari kapal yang terbakar, gelombang juga sangat tinggi. Speedboat aparat berkekuatan total 300 pk terombang-ambing. Cuaca buruk ini terjadi hingga siang hari.
"Benar, sudah semingguan ini nelayan kembali libur melaut. Kalau di Tanjung Pemancingan gelombang bisa sampai 2 meter ke atas," ujar Kepala Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Utara, Wardi, saat dihubungi Radar Banjarmasin (JPNN Grup).
Karenanya, proses evakuasi baru bisa dilakukan jam 4 dinihari. Hal tersebut diungkapkan Sutjipto.
"Jam empat (dinihari) kita sudah bisa evakuasi perwira kapal dan ABK," ujarnya.
Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 9.00 pagi. Sebelum proses evakuasi yang menggunakan speedboat milik Pol Air tersebut, dua unit tugboat milik Pertamina, dan satu unit milik Jhonlin, yang standby tidak jauh dari lokasi kapal berlabuh, segera meluncur memadamkan api. Tidak lama berselang, tugboat milik Pelindo III Kotabaru datang membantu.
Menurut keterangan Kapolres, jam 09.45 siang api sudah berkurang. Pukul 10.00 lewat, tinggal asap saja, dan tim terus melakukan proses pendinginan hingga sore. Awak kapal selamat yang sempat dimintai keterangannya, mengaku trauma dengan kejadian itu. Pasalnya, kapal memuat bahan bakar sebanyak 45 ribu kiloliter. Apabila tersulut api, maka akan terbakar dan meledak. Beruntung kejadian mengerikan itu tidak terjadi.