Tanpa Pekerjaan, Lajang Kesepian, Presiden bak Dipenjara di Istana
jpnn.com - BLUE House, atau Cheong Wa Dae, sebutan istana kepresidenan Republik Korea tampak sepi.
Sejak Presiden Korea Selatan Park Geun-hye resmi dimakzulkan Jumat, 9 Desember lalu, kediaman presiden tersebut memang tampak lebih santai.
Presiden Park sendiri, kini tanpa pekerjaan. Politikus yang masih lajang itu menghabiskan masa tunggunya di Blue House.
Para penjaga kantor lebih santai. Begitu pula ruang pers di istana seluas 250 ribu meter persegi itu. Jurnalis yang biasanya memenuhi ruangan kini jauh berkurang.
’’Jumlah reporter di ruang wartawan menurun drastis. Mungkin kini hanya ada sepertiganya yang datang. Tidak ada lagi brifing rutin dari juru bicara kepresidenan,’’ kata salah seorang koresponden koran nasional di Korsel. Si juru bicara kini hanya datang saat ada kejadian penting terkait dengan Park.
Biasanya ruang wartawan tersebut hampir selalu penuh. Terlebih ketika skandal yang melibatkan Park dan sahabatnya, Choi Soon-sil, mencuat ke permukaan. Park selalu diburu wartawan.
Namun, kini tidak ada yang bisa diberitakan dari presiden perempuan pertama Korsel tersebut. Sebab, jabatan Park sebagai presiden saat ini hanya gelar belaka. Sampai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sah atau tidaknya pemakzulan dirinya, Park tak lagi memiliki kuasa.
Segala hal yang berkaitan dengan tugas kepresidenan kini dipegang Perdana Menteri (PM) Hwang Kyo-ahn. Para staf kepresidenan juga membuat laporan kepada Hwang, tidak lagi ke Park. Tugas para staf juga lebih sedikit karena Park tidak lagi memiliki tugas ke luar. Juga, tak ada tamu-tamu penting.