Tanpa Wapres
Oleh: Dahlan Iskan.jpeg)
Di zaman Ataturk, Hagia Sophia adalah museum. Oleh Erdogan diubah menjadi masjid.
Bangunan indah itu didirikan sebagai gereja: di zaman kekaisaran Romawi. Lalu diubah menjadi masjid di zaman kekhalifahan Ustmani. Lantas diubah menjadi museum di zaman Kemal Ataturk.
Dengan berdoa di masjid Hagia Sophia, tahulah siapa identitas Erdogan.
Dengan ziarah ke makam Ataturk, tahulah siapa identitas K?l?çdaro?lu.
Pencoblosan suaranya sendiri dilangsungkan hari Minggu kemarin. Inilah Pemilu yang bersamaan dengan 100 tahun usia republik.
Pagi ini, waktu Indonesia, hasilnya sudah bisa diketahui: apakah Erdogan kembali jadi presiden Turkiye. Pun setelah 20 tahun berkuasa. Atau diganti presiden yang sekuler.
Dalam sejarah kekuasaannya, baru sekarang ini Erdogan punya pesaing yang sangat kuat. Hasil jajak pendapat silih berganti. Tidak ada yang unggul terus-menerus.
Tanda tanda Erdogan kritis sudah terlihat di Pilkada terakhir. Jago Erdogan kalah di dua kota utama: Ankara dan Istanbul. Dua wali kota itu di Pilpres sekarang ini memihak Kemal.