Tantangan Adipati Dolken Jadi Jurnalis dalam Pemburu di Manchester Biru
jpnn.com, JAKARTA - Aktor Adipati Dolken kembali hadir dengan film terbarunya berjudul ‘Pemburu di Manchester Biru’.Dalam film garapan sutradara Rako Prijanto itu, Adipat Dolken berperan sebagai Hanif Thamrin, mantan Direktur Media dan Hubungan Internasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Film produksi Inti Makmur International dan Oreima Films ini diambil dari novel non fiksi karya jurnalis di klub Manchester City, Inggris, sekaligus pegiat sepak bola Hanif Thamrin dengan judul yang sama.
Bagi Adipati, memerankan sosok Hanif memiliki cukup tantangan, mulai dari menunjukkan cara bekerja jurnalis di pinggir lapangan bola hingga penggunaan dialog yang mayoritas menggunakan bahasa Inggris.
“Syuting juga dilakukan di London yang saat sedang menjalankan ibadah puasa,” kata Adipati Dolken, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/1).
“Karena sosok Hanif merupakan seorang jurnalis, Rako menganalogikan jika selama ini kamera menyorot lapangan di mana tekel beterbangan dan gol tercipta, kini kamera diputar balik ke pinggir lapangan untuk menangkap semua aksi dibalik layar sebuah klub Premier League bekerja,” lanjutnya.
Rako Prijanto mengaku sebagai enggemar klub Liga Inggris tersebut. Sebelum syuting dimulai, dia berkesempatan menyaksikan klub idolanya bertanding melawan Liverpool.
"Di situ saya dapat menangkap atmosfer di Etihad Stadium, serta komplek City Football Academy, tempat di mana karakter Hanif bekerja setiap harinya. Ada nilai keluarga juga yang bisa diambil dari cerita ini terkait hubungan ayah dan anak, serta budaya merantau urang Minang," kata Rako.
Selain Adipati, film ini juga didukung oleh sederet bintang seperti Ganindra Bimo sebagai Pringga atau sahabat Hanif Thamrin. "Pemburu di Manchester Biru" tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 6 Februari 2020.(mg7/jpnn)