Target Gaet Wisatawan Mancanegara di Atas 12 Juta
jpnn.com - jpnn.com -Apakah capaian wisatawan mancanegara (wisman) 12 juta versi Kemenpar RI itu sudah memuaskan? Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana itu menjawab tegas: tidak!
“Karena internal kami memproyeksikan jauh lebih besar dari angka 12 juta (11.519.275 versi BPS, plus 504.696 wisman bulan Januari-September 2016 yang belum dimasukkan). Kami harus mencicil 20 juta di 2019, agar beban target di 2017-2018 menjadi lebih confidence,” kata I Gde Pitana di Jakarta.
Ketua BPS Kecuk Suharyanto mengakui ada 4,2 persen atau 504.696 wisman yang tidak dimasukkan karena belum mendapatkan rekomendasi oleh Forum Masyarakat Statistik (FMS) itu.
Karena itu, jika ditotal antara yang dicatat dan yang tidak dicatat BPS, adalah 12 juta wisman. Tapi, lagi-lagi I Gde Pitana, tidak mempersoalkan itu. Menurutnya, target internal Kemenpar jauh lebih besar dari 12 juta. Apa kendalanya?
“Banyak! Saya tidak mungkin memerinci satu per satu. Tetapi gambar besarnya begini, Kementerian Pariwisata ini tidak bisa berbuat sendiri, harus integrated dengan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Karena itu, Pak Menpar Arief Yahya selalu mengajak semua instansi untuk solid dengan konsep Indonesia Incorporated. Beliau juga tak henti-henti mempresentasikan portofolio pariwisata di daerah-daerah agar CEO-nya berkomitmen penuh ke sector yang berpotensi mengangkat Indonesia di global level ini,” jelasnya.
Kemenpar, kata dia, tugas dan fungsinya lebih mempromosikan dan mengajak orang datang ke tanah air. Destinasi yang menjadi produk pariwisata adalah domain pemerintah daerah, kementerian lain, dan private sectors.
“Karena itu, kami tidak hanya mengurus promosi saja, melainkan juga pengembangan destinasi dan industry pariwisata, dengan menyentuh 3 A, atraksi, akses, amenitas, yang menjadi critical success factor dalam pariwisata,” jelas Pitana.
Bahkan, tahun 2017 ini, tiga besar prioritas pekerjaan Kemenpar adalah Go Digital, homestay desa wisata, dan air connectivity. Menuntaskan tiga hal di atas, sudah sama dengan membongkar bottlenecking dunia kepariwisataan di tanah air saat ini.