Targetkan Anak-Anak, ISIS Luncurkan Aplikasi Ponsel Bergambar Tank dan Roket
Seperti jamur, hilang 1 tumbuh 1000
Anthony Cuthbertson, seorang reporter teknologi untuk majalah Newsweek, menghabiskan waktu mengulik aplikasi yang dirancang kelompok ISIS dan para pendukungnya ini.
"Ini hanyalah alat lain yang mereka gunakan untuk berperang, dan aplikasi seperti ‘Telegram’, ‘Wickr’ dan ‘Kik’, mereka semua menawarkan metode berkomunikasi dengan aman di antara anggota tetapi juga berbagi propaganda dan video instruksional dan juga berfungsi sebagai alat untuk perekrutan," jelasnya.
"Dan Anda melihat mereka di Twitter, Anda melihat kekhalifahan dunia maya di sana, tapi mereka sudah banyak ditutup. Mereka sekarang pindah ke ‘Telegram’ dan dari sana mereka pindah ke platform lain," tambahnya.
Brendan Koerner dari majalah ‘Wired’ mengatakan, rencana pemasaran strategis ISIS untuk perang online bisa ditelusuri lewat laporan tertulis ari satu dekade lalu.
"Jika Anda kembali ke dokumen berjudul ‘Management of Savagery’ (manajemen kebiadaban), itu adalah sebuah e-book (buku elektronik) - oleh ulama jihad yang menulis dengan nama samaran Abu Bakr Naji - yang rilis pada tahun 2004," sebutnya.
Brendan menjelaskan, "Ia benar-benar memperjelas dengan mengatakan bahwa Barat begitu sukses dalam upayanya untuk menundukkan dunia Islam karena penguasaan media, dan bahwa anggota mereka harus belajar praktik dan teknik media Barat jika mereka ingin menang dalam bentrok peradaban ini.”
Ia menuturkan, media kelompok ISIS, kini, jarang mengunggah video eksekusi dan kekejaman lainnya.