Tarif Grab Terlalu Rendah, Bisa Mematikan Angkutan Lain
Heru juga melihat adanya hubungan tak saling menguntungkan antara aplikator yang menerapkan promo fantastis dengan mitra pengemudinya. Salah satu contohnya adalah ketika aplikator mendapat pendanaan besar, tapi ini tidak menetes ke pengemudinya.
“Pengemudi kan juga manusia. Jadi, aspek-aspek ekonomi dan pendapatan perlu perhatian serius. Malah aplikatornya sibuk memberikan promo untuk konsumen, padahal tulang punggung mereka ini kan pengemudinya," ujar dia.
Sebelumnya, para mitra pengemudi Grab sempat melakukan demonstrasi di depan kantor Grab Indonesia, di Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Mereka menuntut soal skema penarifan, transparansi perjanjian kemitraan, serta aturan suspensi pengemudi kepada perusahaan penyedia layanan transportasi online berbasis aplikasi asal Malaysia tersebut.(chi/jpnn)