Tarif Listrik di Kampung Bakal Naik
Diakui Thamrin, sebelum harga BBM naik, pihaknya harus membeli solar dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per liter. “Biasanya beli dari pangkalan,” katanya.
Dana untuk bahan bakar ini diperoleh dari tarif listrik yang selama ini diberlakukan pihak kampung, termasuk biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin. “Harga solar sudah naik, otomatis biaya operasional bertambah. Makanya tarif juga kita sesuaikan,” sambung Thamrin.
Dikatakannya, beberapa tahun lalu, PLTD di kampung ini mendapat bantuan solar sekitar 1.500 liter per bulan dari salah satu perusahaan yang ada di kawasan ini.
Tetapi, sejak 3 tahun belakangan, bantuan itu sudah tidak diberikan lagi. “Sekarang sudah tidak ada. Saya pernah tanya, alasannya, kondisi perusahaan lagi menurun,” ujarnya. (har/fir)