Tarik Tunai di ATM Melonjak, Awas Uang Palsu
PURWOKERTO - Di akhir tahun 2014, masyarakat harus hati-hati terhadap peredaran uang palsu (upal). Momen natal dan tahun baru diyakini banyak upal yang beredar karena tingginya kebutuhan uang tunai, terutama pecahan Rp100 ribu dan Rp 50 ribu.
"Peredaran upal harus tetap diwaspadai, karena untuk penarikan tunai di bulan Desember ini diproyeksi mencapai Rp1,4 triliun," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rahmat Hernowo.
Dengan tingginya kebutuhan penarikan tunai Rp100 ribu dan Rp50 ribu, pihaknya sudah meminta sejumlah bank untuk memenuhi.
"Terutama di ATM-ATM, mengingat kebutuhan masyarakat yang meningkat jelang akhir tahun. Sehingga jumlah penarikan tunai, khususnya di ATM juga akan meningkat," jelasnya.
Sementara itu, selama tahun 2014, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto mendata sebanyak 1.984 lembar upal beredar di Banyumas, khususnya Purwokerto. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun 2013 lalu yang mencapai 2.503 lembar.
Hingga 19 Desember 2014, upal yang beredar pecahan Rp 100 ribuan (tahun edaran 2004) dan Rp 50 ribuan (tahun edaran 2005), dengan total nominal mencapai Rp156.695.000 atau berkurang sekitar 25 persen dari jumlah nominal upal tahun 2013 yang mencapai Rp206.935.000.
Rahmat menjelaskan, penurunan jumlah upal yang beredar di masyarakat, bisa diartikan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai perbedaan upal dan asli sudah cukup meningkat.
"Harapannya, penurunan upal bisa terus terjadi tiap tahunnya. BI Purwokerto akan terus menggencarkan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang," jelasnya. (bay/sus)