TCW Ditangkap, Atut Menghilang?
SERANG – Penangkapan adik kandung Gubernur Ratu Atut Chosiyah, Tb Chaeri Wardhana (TCW) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekira pukul 01.00 tengah malam sepertinya membuat Atut gusar. Kamis, (3/10) Atut mendadak membatalkan kehadirannya untuk meresmikan grand launching RSUD Banten. Kedatangan Atut digantikan Wakil Gubernur Rano Karno.
Informasi yang diterima Radar Banten (JPNN Group), Atut mendadak membatalkan kehadiran grand launching RSUD Banten sesaat sebelum acara digelar. Hal tersebut dibenarkan salah seorang protokoler Gubernur pada Biro Humas dan Protokol. “Ibu enggak hadir, enggak tahu kemana,” ujarnya.
Seperti diketahui, penangkapan TCW diduga kuat terkait dibekuknya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terkait sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Akil disebut-sebut juga terlibat dalam sengketa Pilkada Lebak atas dugaan suap TCW. Selain TCW, penyidik KPK juga menangkap S, seorang wanita yang ditangkap di Lebak.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Banten Siti Maani Nina yang dikonfirmasi mengatakan, ketidakhadiran Gubernur mengatakan jika Atut sedang dalam kondisi tidak enak badan. “Beliau istirahat kurang enak badan, sekaligus persiapan buat besok (hari ini-red) karena acaranya (peringatan HUT Banten) penting,” jelasnya.
Meski demikian, sejauh ini kondisi Gubernur secara psikologis baik-baik saja dan tidak terguncang. “Insya Allah besok (hari ini-red) hadir acara Paripurna Istimewa HUT Banten,” jelasnya.
KPK sudah mencegah Gubernur Banten, Ratu Atut ke luar negeri. Surat permintaan cegah itu terkait dengan kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak. Suratnya sudah dikirim ke Imigrasi sejak Kamis (3/10) sore.
"Tadi sore KPK telah mengirimkan surat permintaan cegah ke imigrasi terkait dugaan penangan perkara di Lebak berkaitan kasus yang sekarang sedang dilakukan proses penyidikan yaitu atas nama Ratu Atut Chosiyah," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP di KPK, Jumat (4/10) dinihari. (air/awa/jpnn)