Tega Segel Tiga SD, 1.500 Siswa Belajar di Jalanan
Sebab, para siswa butuh belajar. ''Kecewa dan miris melihat anak-anak seperti ini. Apalagi ini jelang ujian nasional. Anak-anak perlu fokus belajar,'' bebernya.
Salah satu pihak yang mengklaim sebagai ahli waris tanah tempat sekolah itu berdiri, Abdul Hamid, mengatakan, penyegelan dilakukan sejak Rabu malam.
Dia menanti ganti rugi tanahnya. ''Pokoknya harus ada keputusan dari pemerintah. Hari ini juga saya buka gemboknya kalau ada keputusan,'' ujar ahli waris ketiga tersebut saat ditemui di rumahnya.
Camat Biringkanaya Andi Syahrum Makkurade mengatakan, ahli waris yang merupakan warganya itu telah lama meminta kejelasan ganti rugi dari pemerintah. (mg15/kas/c19/ami/jpnn)