Tegang, Mengharukan, Terima Kasih Yuni!
Pelatih Supeni mengatakan mengingat usianya, Yuni masih memiliki kans untuk mengukuir prestasi lebih besar lagi di masa depan. Target emas di Olimpiade Tokyo 2020 rasanya tidak berlebihan. Apalagi, kata Peni, panggilannya, usia emas lifter biasanya berada di angka 23 sampai 27 tahun. "Satu lagi, jangan kawin dulu ha ha ha," katanya.
Peni mengaku sanggat bangga menjadi pelatih Yuni. Peraih perak Asian Games 2014 Incheon tersebut adalah seorang atlet yang sangat fokus, tidak neko-neko, dan pekerja yang luar biasa keras. Yang jelas empat tahun lagi, kata Peni, mental Yuni sudah semakin matang dan jauh lebih kuat.
Menpora Imam Nahrawi menjanjikan akan mengguyur Yuni dengan bonus Rp 2 miliar plus tunjangan Rp 15 juta perbulan seumur hidup atas prestasi fenomenal ini. Ketua PP PABBSI Rosan P. Roeslani juga akan memberikan bonus besar meski dia tidak menyebut angka.
Namun Yuni seolah tidak tertartik. Ketika Jawa Pos mengatakan nominal bonus yang akan diterimanya, Yuni malah menutup telingga dan mengegelangkan kepala dengan keras.
"Saya tidak mau tahu! Yang jelas, sebagai atlet, tugas saya hanya latihan yang keras dan mencapai hasil terbaik," tegasnya dengan wajah yang tiba-tiba serius.
Nahrawi menuturkan, bonus tersebut akan segera dicairkan. Maksimal pada akhir tahun ini juga, Yuni bisa menikmati hasil keringatnya.
"Saya berharap Eko Yuli dan Triyatno juga bisa menyumbangkan medali lagi untuk Indonesia," kata politisi asal Bangkalan itu.
Indonesia memang sangat berharap bisa kembali mendulang medali dari angkat besi. Terutama lewat Eko Yuli Irawan dan Triyatno yang turun di kelas 62 dan 69 kilogram. Dini hari tadi WIB, lifter putri nasional Dewi Safitri berlomba pada nomor 53 kilogram. Dia akan berkompetisi melawan enam lifter lainnya. (nur)