Tekad JKT48 Tetap Bersinar tanpa Melody
Kinal memang tidak tahu siapa yang akan menjadi penggantinya. Yang penting, generasi satu sudah bersiap untuk menjadi mentor bagi generasi yang lebih muda. Sambil bercanda, Kinal menyebut para generasi satu sudah sepuh banget di JKT48.
’’Seperti saat mau duduk, yang lain suka minggir dan nawarin duduk. Sekarang, kita kayak jadi orang tua dengan menjadi mentor,’’ urainya.
Sebagai sosok yang pernah memimpin dua tim, rasa sayang Kinal terhadap JKT48 tidak diragukan lagi. Sebab, JKT48 adalah dirinya sendiri. Itulah kenapa, sesulit apapun rintangan yang harus dihadapi JKT48, dia mengaku siap.
’’Karena udah aku anggep diri sendiri, aku ingin selalu melindungi dan membuat JKT48 lebih lagi setiap tahunnya. Dalam semua aspek,’’ tegas member yang berulang tahun tiap 2 Januari itu.
Senada, member generasi pertama lainnya, Shania Junianatha maju tidaknya JKT48 bergantung pada membernya sendiri. Dia mengakui, ada orang yang berpikir tanpa Melody pada 2018 membuat langkah JKT48 makin sulit. Sebab, Melody adalah wajah dan menjadi sosok terdepan.
’’Kita berharapnya, ada tidaknya Melody tetap membuat JKT48 bersinar. Konsep kami masih tetap sister group AKB48. Musiknya beda dengan yang lain,’’ terangnya.
Meski demikian, dia mengakui jika JKT48 harus mempunyai visi yang lebih lagi. Termasuk, event baru yang lebih menarik. Sedangkan dari dalam, Shania mengatakan kalau generasi akan tetap menjadi mentor untuk generasi baru.
’’Kami sayang dengan JKT48. Ingin mendidik adik-adik kita supaya jadi member yang baik dan benar. Seperti (menunjukkan) kelakuan kita (sebagai idola) itu gimana. Termasuk, seperti apa perlakuan kita ke fans,’’ jelasnya.