Tekan Angka Stunting, Danone Indonesia Luncurkan Program Isi Piringku di Banyuwangi
Pertumbuhan dan perkembangan anak dibentuk dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode ini, memengaruhi perkembangan fisik hingga perkembangan kognitifnya.
Seribu HPK dihitung dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun pertama. Gangguan hingga kekurangan nutrisi dan gizi dalam periode ini dapat mengakibatkan stunting hingga permasalahan tumbuh kembang anak.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Ina Adriatul Masulah menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dapat dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari ras, genetik, keluarga, dan umur.
Sementara itu, faktor eksternal atau faktor luar yang dapat kita kontrol dibagi lagi menjadi faktor prenatal, faktor persalinan, hingga faktor pasca natal, sehingga perlu memastikan kecukupan gizi sejak masa sebelum dan selama kehamilan, masa kelahiran hingga setelah kelahiran.”
Pedoman Isi Piringku terdiri makanan pokok yakni sumber karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. Lalu dilengkapi dengan lauk pauk dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring.
Untuk setengah piring lainnya diisi dengan proporsi sayur-sayuran dengan porsi 2/3 dan buah-buahan dengan porsi 1/3. Panduan makan sehat tersebut tidak hanya membuat kenyang, tetapi juga memastikan tubuh sehat dan cukup gizi.
“Kita harus upayakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan yang optimal, gizi tepat dan pencegahan penyakit. Karena, masalah gizi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makan juga kondisi kesehatannya”, tambah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Rahayu Siswati.
Direktur Spektra Roni Sya’roni memaparkan bahwa dalam menjalankan program Isi Piringku di Kabupaten Banyuwangi, Danone Indonesia berkolaborasi dengan SPEKTRA, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan kesehatan, pendidikan, hingga studi dan advokasi pembangunan.