Tekanan ke Rupiah Hingga 2014
IHSG Terbenam Di Bawah 4.000jpnn.com - JAKARTA - Penguatan tipis Rupiah pada Senin lalu, seolah hanya memberi kesempatan untuk sejenak menarik nafas. Kemarin, Rupiah kembali dibanting dolar AS (USD) dan mengalami pelemahan harian terparah di dunia.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah saat ini merupakan kombinasi dari tekanan eksternal perekonomian global dan defisit transaksi berjalan (current account).
"Tren pelemahan nilai tukar Rupiah ini masih akan berlanjut hingga awal 2014," ujarnya saat rapat paripurna dengan DPR kemarin (27/8).
Kemarin, data nilai tukar Bank Indonesia (BI) berdasar Jakarta Interbank Spot Dollar Offered Rate (Jisdor), Rupiah ditutup di posisi 10.883 per USD, melemah 42 poin dibanding penutupan sehari sebelumnya yang di posisi 10.841 per USD. Ini merupakan nilai tukar terendah sejak 23 April 2009, ketika itu Rupiah di posisi 10.940 per USD.
Sementara itu, di pasar spot, Rupiah terjerembab lebih dalam. Data kompilasi Bloomberg menunjukkan, hingga sore kemarin, Rupiah ditutup di level 11.337 per USD, melemah 4,5 persen dibanding penutupan hari sebelumnya yang di posisi 10.848 per USD. Ini merupakan pelemahan paling parah dibanding seluruh mata uang utama di seluruh dunia.
Chatib mengakui, yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah menahan fluktuasi Rupiah agar pergerakannya lebih stabil. Karena itu, salah satu yang dilakukan pemerintah adalah merilis paket kebijakan untuk menunjukkan komitmen bahwa pemerintah Indonesia serius menangani permasalahan defisit transaksi berjalan dan tetap berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi. "Ini salah satu upaya untuk memperbaiki fundamental ekonomi," katanya.
Sebelumnya, Senin malam (19/8), pemerintah beserta BI dan OJK mengadakan rapat tertutup dengan Komisi XI DPR untuk membahas kondisi perekonomian terkini. Usai pertemuan, Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz mengatakan jika dalam pertemuan tersebut pemerintah memberikan proyeksi perekonomian Indonesia tahun ini. "Salah satunya perkiraan inflasi yang akan mencapai 9 persen," ujarnya.