Teks dan Gambar : Multi Tafsir
Sabtu, 03 Juli 2010 – 00:20 WIB
Asumsi pun selalu liar. Tidak menetap. Karena tak terelak bahwa selain produser teks dan gambar ada juga konsumen teks dan gambar. Konsumen sekaligus menjadi produser karena ia menafsirkan si produser yang bisa saja maknanya beda-beda.
Dungu berarti bebal. Bisa juga “tidak tahu.” “Saya dungu soal nuklir,” kata seorang penyair. Mana mungkin si penyair tahu segalanya. Sudah kodratnya dungu dalam banyak hal, dan tak dungu, serta mungkin cerdas, dalam sedikit hal.
Yang Maha Tahu hanya Allah, dan sudah kodrat insan jika dungu untuk bidang nan tak diketahuinya.(***)