Teleskop Angkasa Pemburu 'Bumi Lain' Gagal Diperbaiki
jpnn.com - PASADENA - Misi teleskop angkasa, Keppler terpaksa berakhir setelah para insinyur gagal memperbaiki sistemnya dari kerusakan.
Observatorium ini sebelumnya kehilangan kedua roda dari empat yang dimilikinya pada Mei lalu. Kondisi ini membuat teleskop Keppler tidak bisa sepenuhnya stabil guna melakukan pengamatan ke arah bintang-bintang.
Menurut BBC (16/8), para teknisi NASA telah berupaya melakukan perbaikan di bumi melalui beberapa solusi yang memungkinkan, tapi telah gagal membuatnya bekerja kembali dengan baik.
Sebagai teleskop landas angkasa, Kepler merupakan teleskop yang paling produktif memburu planet laik huni di alam semesta. Sejauh ini, Keppler telah mengkonfirmasi 135 planet di luar tata surya kita.
"Masih ada lebih dari 3.500 "kandidat" di database-nya yang belum sepenuhnya diselidiki, dan sebagian besar diharapkan dikukuhkan sebagai planet nantinya," jelas Bill Borucki, Tim Misi Kepler NASA.
Keppler diluncurkan pada Maret 2009 dengan biaya USD 600 juta atau Rp 6 triliun untuk menemukan dunia berukuran bumi yang mengorbit bintang mereka di zona layak huni.
Observatorium ini telah mengidentifikasi sejumlah planet "super bumi", sedikit lebih besar dari bumi di zona layak huni bintang. Keberhasilan Keppler meyakinkan para ilmuwan akan segera dapat mengkonfirmasi keberadaan planet-planet yang memiliki kondisi seperti di Bumi.
"Kami mencari sebuah planet yang benar-benar berukuran bumi di sekitar bintang seperti matahari," lanjutnya.