Telkom Hadirkan Kedai Grapari di Kuala Lumpur

jpnn.com - JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telin Malaysia secara resmi meluncurkan produk Kartu As. Peluncuran produk seluler ini dilakukan di Malaysia, Sabtu (16/11).

CEO Telkom Group, Arief Yahya menuturkan bahwa layanan Kartu As di Malaysia ini merupakan jawaban sekaligus wujud komitmen Telkom Group dalam membantu dan melayani masyarakat Indonesia, khususnya para tenaga kerja migran melalui kemudahan komunikasi ke sanak keluarganya di Indonesia.

"Keberadaan Kartu As ini utamanya ditujukan bagi para pahlawan devisa Indonesia agar mudah berkomunikasi khususnya ke sanak keluarga di tanah air," ujar Arief melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/11).

Kehadiran layanan Telkom Group di Malaysia melalui Telin Malaysia yang berkolaborasi dengan Telkomsel ini lanjut Arief, merupakan bagian dari program International Expansion sebagai salah satu Mahakarya Telkom Indonesia untuk Indonesia yang dicanangkan di tahun 2013 ini. "Telkom telah mencanangkan untuk hadir di 10 negara di dunia di tahun 2013 ini sebagai program internasional expansionnya. Negara yang dimasuki Telkom sebelumnya adalah Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia dan Myanmar," papar dia.

Sementara Direktur Utama Telkomsel, Alex J. Sinaga menegaskan bahwa kartu As ini tidak hanya ditujukan bagi masyarakat Indonesia di Malaysia, namun juga bagi seluruh warga Malaysia yang menghendaki layanan komunikasi suara dan data yang berkualitas.

"Layanan ini sama dengan layanan Kartu As di Indonesia, sehingga jangan ragu untuk menggunakan produk milik operator terbesar di Indonesia," tukas Alex.

Commercial Launch Kartu As ini ditandai dengan peresmian Kedai Grapari Telkomsel yang berlokasi di Chow Kit, sub daerah yang berada di tengah kota Kuala Lumpur. Kawasan ini memiliki pasar yang dikenal sebagai pusat perdagangan yang ramai dikunjungi oleh warga Indonesia di Malaysia.

Tak hanya sebagai pusat pelayanan Kartu As, Kedai Grapari juga hadir sebagai pusat aktivitas komunitas warga Indonesia di Kuala Lumpur. (chi/jpnn)