Tembak Mati Nelayan Gaza, Israel Langgar Gencatan Senjata
jpnn.com - Menteri Pendidikan Naftali Bennett mengancam PM Benjamin Netanyahu. Dia mendesak sang kepala pemerintahan menunjuknya menjadi menteri pertahanan, menggantikan Avigdor Lieberman. Jika tidak, ketua Partai Jewish Home (Bayit Yehudi) itu akan meninggalkan pemerintahan bersama partainya.
"Saya katakan kepada PM untuk menunjuk saya jadi Menhan. Dengan demikian, Israel akan kembali menang," ujar Bennett sebagaimana dikutip Jerusalem Post.
Sebagaimana Lieberman, Bennett pun menentang gencatan senjata di Jalur Gaza. Yang satu suara dengan mereka adalah Menteri Perlindungan Lingkungan Ze'ev Elkin dan Menteri Kehakiman Ayelet Shaked.
Jika Bennett sampai hengkang, koalisi Netanyahu akan limbung. Sebab, Jewish Home punya delapan kursi di Knesset. Setelah ditinggal Lieberman, koalisi pimpinan Netanyahu tinggal 61 di antara total 120 kursi di Knesset. Jika Bennett ikut pergi, artinya hanya tersisa 53 kursi. Itu tentu akan memicu percepatan pemilu.
Netanyahu ingin pemilu berlangsung sesuai jadwal. Pun, dia tak mau menunjuk Bennett sebagai Menhan karena akan mengundang kecaman partai lain di dalam koalisi.
Sementara itu, pasukan Israel sudah melanggar kesepakatan gencatan senjata. Sabtu (17/11), mereka dilaporkan menembak mati nelayan Jalur Gaza, Nawaf Ahmed Al Attar. Aktivis perdamaian Israel Miko Peled mengkritik serangan itu.
"Israel tak pernah menghormati gencatan senjata," ujarnya. (sha/c22/hep)