Alhamdulillah, Air Bersih Layak Minum dari Dompet Dhuafa Mengalir di Gaza
jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari 420 hari agresi dan genosida berlangsung meluluhlantakkan Gaza, Palestina.
Lebih dari 44.000 korban jiwa, agresi itu juga melukai hampir 105.000 orang tak berdosa, serta menghancurkan banyak fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, gedung perkantoran, dan fasilitas air bersih di Gaza.
Khan Younis, kota terbesar di Gaza Selatan, mengalami krisis air bersih sejak agresi dimulai setelah Israel menghancurkan lebih dari 70 persen sumur di kota tersebut.
Krisis air makin memburuk karena akses warga untuk mendapatkan air bersih dari luar terputus lantaran wilayah tersebut mengalami kelangkaan bahan bakar.
Penghentian pasokan bahan bakar oleh Zionis Israel telah mengganggu layanan-layanan penting di Gaza, termasuk pengoperasian sumur air yang tersisa dan pabrik-pabrik desalinasi. Akibatnya, 1,2 juta warga dan pengungsi di Khan Younis tidak bisa memperoleh air bersih dan air layak minum.
Laporan terbaru dari mitra setempat atas situasi di Gaza, pada Selasa (3/12/2024), Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa masih terus menunjukkan solidaritasnya terhadap penyintas Palestina dengan turut serta membantu memasok persediaan segala kebutuhan hidup. Salah satunya dengan mendistribusikan air bersih ke wilayah Khan Younis.
Kepala Respon Situasi Darurat di Palestina Shofa El Quds mengatakan melalui berbagai upaya, Dompet Dhuafa masih dan akan terus mengirim bantuan untuk masyarakat warga Negara Palestina. Tentu bantuan disesuaikan dengan kebutuhan yang paling mendesak.
“Kami semua berharap, dengan bantuan air bersih yang diberikan dapat membantu mengikis kesulitan memperoleh akses air bersih yang diderita oleh para penyintas di sana,” ucapnya.