Temui Pimpinan MPR, Ketua KPK Mengaku Tak Bisa Sendirian Berantas Korupsi
Firli juga mengapresiasi MPR yang laporan keuangannya selama 12 kali berturut-turut memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK. "Tentu kami harus belajar bagaimana MPR bisa membangun akuntabilitas, transparansi, dan pertanggungjawaban keuangan," ungkapnya.
Bamsoet pun mengapresiasi upaya pimpinan KPK menjalin silaturahmi dan membangun komunikasi. "Ini merupakan pertama kali dalam sejarah pimpinan KPK mengunjungi atau berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan pimpinan MPR," katanya.
Mantan ketua DPR itu menambahkan, KPK di bawah kepemimpinan Firli berupaya membangun tradisi dan budaya yang sangat baik melalui komunikasi dengan berbagai lembaga negara. KPK, katanya, juga berupaya dan bekerja di dalam sistem ketatanegaraan.
Selain itu, kata dia, KPK memastikan esensi pemberantasan korupsi adalah penyelamatan keuangan negara. Menurut Bamsoet, pemberantasan korupsi bukan diukur dari jumlah koruptor yang ditangkap, tetapi seberapa besar keuangan negara yang diselamatkan.
"Bahwa kalau ada yang berbuat itu harus dihukum, namun intinya bukan mengejar orang, melainkan mengejar pengembalian uang negara," ujarnya.
Bamsoet juga mengapresiasi keinginan pimpinan KPK saat ini untuk memberantas korupsi tanpa menggangu perekonomian nasional. "Artinya tidak boleh menakut-nakuti atau menggangu iklim investasi yang telah susah payah dibangun pemerintah," ujar mantan ketua Komisi III DPR itu.
"KPK tadi juga meyakinkan kepada kami bahwa KPK tidak bekerja sebagi tunggangan partai politik dan kepentingan apa pun kecuali kepentingan negara," pungkas Bamsoet.(boy/jpnn)