Tentang Desa Dukun, Pak SBY pun Pernah Bermalam di Sana

“Suksesnya peringatan dini itu bukan diukur dari kecanggihan sebuah alat, tapi bagaimana peringatan itu direspon oleh warga dari anak-anak, sampai lansia,” bebernya.
Respons masyarakat itu digambarkan pada bunyi kentongan yang saling bersahutan. Jika ada satu warga membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya, maka warga lain ikut membunyikan juga.
“Mereka sudah tahu kode bunyi tiap bahaya yang sedang terjadi,” ungkap pria yang menjabat kades dua periode itu.
Dia memastikan Dukun adalah desa aman. Baik dari ancaman radikalisme maupun paham-paham yang menyeberang dari norma agama.
"Tidak ada praktik perdukunan. Warga bersama pemdes sepakat ingin membawa desa ini beres. Yakni bermartabat, religius, sehat, dan sejahtera,” katanya. (put/bas)