Tenun Ikat NTT Bersaing Dalam Peta Seni dan Budaya Dunia
Disebutkan, Sariat Tole sebagai seorang ahli pewarna alam, menjelaskan soal pewarnaan. Sariat sendiri merupakan penemu 201 macam pewarna alam dari tumbuh-tumbuhan dan binatang laut. Pada kesempatan itu ia secara detail menjelaskan soal teknik meracik warna alam.
Sedangkan Wilhelmintje Ratu dari Tenun Ikat Jula Huba menjelaskan dan memeragakan cara mengikat benang mengikuti desain motif, cara menenun dan lain-lain. Selanjutnya, Dortje Lussi, yang lebih dikenal dengan Ina Ndao, menjelaskan dan mendemonstrasikan cara memasang benang pada alat tenun dan teknik menenun.
Menurut Yetty, seluruh proses menenun mulai dari membersihkan kapas, memintal benang, mengikat benang, pewarnaan, pengeringan hingga menenun dan menyelesaikan satu tenunan ditunjukkan dan diajarkan dalam dua hari workshop tersebut.
“Peserta yang hadir juga langsung mempraktikkan teknik-teknik yang dijelaskan dengan mengikuti petunjuk dari ketiga pengrajin,” kata Yetty.
Menurutnya, workshop berjalan secara praktis dan komunikatif. Para peserta antusias bertanya dan langsung mencoba teknik-teknik menenun.
Selain itu, diadakan juga pameran untuk mempromosikan dan menjual hasil-hasil tenunan, baik dari ketiga pengrajin maupun pengrajin lainnya yang dibawa oleh Dekranasda NTT. Pameran ini berlangsung di showroom TRC, Leiden selama tiga hari, sejak dimulainya kegiatan workshop pada 31 Mei hingga sehari setelah kegiatan yakni 2 Juni 2016.
Disebutkan, workshop ditutup dengan resepsi bersama pada 1 Juni petang waktu setempat. Hadir dalam resepsi ini para pejabat dari institusi terkait, seperti Direktur IIAS, Dr. Philippe Peycam bersama Pembantu Direktur IIAS, Willem Vogelsang dan Direktur TRC, Dr. Gillian Vogelsang-Eastwood. Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja.
Yetty mengatakan, pada resepsi ini, baik pihak IIAS maupun TRC memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada delegasi Dekranasda NTT, terutama kepada ketiga pengrajin dengan keahlian mereka telah mewakili NTT di Belanda. Undangan dari berbagai lembaga dan instansi terkait maupun pencinta tekstil terutama tekstil Indonesia juga hadir dalam resepsi ini.