Terapkan Inovasi Berkelanjutan, Jamkrindo Cetak Laba Bersih Rp 1,28 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) mencetak pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang 2022, melalui strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan berbagai inisiatif dalam melakukan inovasi untuk tumbuh berkelanjutan.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan 2022, yang diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (firma anggota jaringan global PWC), Jamkrindo berhasil membukukan pertumbuhan bisnis yang positif sepanjang 2022, dengan raihan laba bersih sebesar Rp 1,28 triliun, atau naik sebesar 20,09% dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1,07 triliun.
Direktur Utama Jamkrindo Hendro Padmono menyampaikan kenaikan laba bersih tersebut didongkrak oleh kenaikan volume penjaminan Jamkrindo.
Sebagai pionir penjaminan kredit di Indonesia, Jamkrindo berhasil mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 312,36 triliun atau naik sebesar 26,19%, dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 10,8 juta UMKM yang mempekerjakan sejumlah 35,1 juta tenaga kerja dalam operasional usahanya.
Di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi, Jamkrindo berhasil menavigasi kinerja finansial perusahaan dengan pengelolaan risiko secara prudent.
Imbal jasa penjaminan perusahaan naik sebesar 29,34% menjadi Rp 5,64 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,36 triliun, dengan beban klaim pada 2022 tercatat sebesar Rp 3,24 triliun atau naik 27,11% dari tahun sebelumnya. Adapun dari sisi finansial, aset Jamkrindo tercatat sebesar Rp 28,01 triliun dengan ekuitas Rp 12,82 triliun.
“Berbagai inovasi telah kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami fokus pada strategi penerapan tata kelola yang baik, termasuk four eyes principles, pengelolaan portofolio secara prudent untuk meningkatkan profitabilitas, memastikan efektivitas pengelolaan penggunaan biaya, memperkuat konsolidasi internal, serta meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara Jamkrindo dan holding, serta sesama anggota holding Indonesia Financial Group,” ujar Hendro.
Hendro menambahkan, kinerja positif Jamkrindo tersebut, juga tidak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, serta berbagai dukungan kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian.