Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terapkan Pola KSO dan JOB, Status Pertamina sebagai BUMN Dipertanyakan

Rabu, 07 Oktober 2015 – 13:25 WIB
Terapkan Pola KSO dan JOB, Status Pertamina sebagai BUMN Dipertanyakan - JPNN.COM

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi mempertanyakan keabsahan PT Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Alasannya, banyak blok migas yang dikelola Pertamina ternyata menggandeng pihak sehingga menggunakan pihak ketiga sebagai operator.

"Pertamina di awalnya memposisikan siap, baik dana dan teknologi, misal untuk Blok Mahakam, setelah diberikan ternyata dia tidak sanggup, ini berbahaya. Apalagi jika salah menggandeng mitra," kata Fahmi, kepada wartawan, Rabu (7/10).  

Seperti diketahui di berbagai kesempatan, Pertamina mengklaim mampu mengelola blok migas, seperti Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Nyatanya, kemudian Pertamina dengan sangat terpaksa menggandeng pihak lain.

Sementara di blok migas lainnya, Pertamina juga lebih senang menggunakan skema Kerja Sama Operasi (KSO) maupun Joint Operation Body (JOB). Seluruh investasi dan operatorship-nya akan dilakukan oleh pihak ketiga. Ini membuat keuntungan yang didapat dibagi sesuai dengan porsi yang telah disepakati bersama.

Menurut Fahmi skema JOB dan KSO di banyak blok migas sama halnya Pertamina telah "menjual" sahamnya ke mitra. Sikap ini juga menunjukkan ketidakonsistenan Pertamina lantaran tidak percaya diri dalam mengelola blok-blok migas yang sulit, seperti Blok Mahakam. Padahal, dengan 95 persen pekerja Blok Mahakam tenaga lokal, mestinya Pertamina bisa lebih percaya diri.

"Saya melihatnya ada kesan Pertamina tidak percaya diri, karena sebelumnya tidak pernah diberi kesempatan, ketika dipercaya Pertamina kaget sehingga tidak siap," tandasnya.    

Fahmy yang juga mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRKM) lantas mengingatkan Pertamina agar selalu menggandeng pihak ketiga, baik dalam skema Joint Operating Body (JOB) maupun KSO, jangan sampai mitra-mitra yang dipilih Pertamina justru kemudian menyuburkan praktik rente alias semata bagi-bagi jatah kue kekuasaan.

"Misal untuk Mahakam paling tepat menggandeng Total tapi dengan tenggat waktu, jika tidak seperti itu Pertamina tidak akan pernah jadi perusahaan besar," tegasnya.

JPNN.com JAKARTA - Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi mempertanyakan keabsahan PT Pertamina sebagai Badan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News