Terbitkan Perpres PPK, Jokowi: Jangan Dipertentangkan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengumumkan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (6/9).
Perpres ini merupakan solusi atas polemik sekolah lima hari yang sebelumnya diatur dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang mendapat penolakan keras dari kalangan Nahdlatul Ulama.
“Baru saja saya tandatangani mengenai Perpres penguatan pendidikan karakter didampingi oleh para Kiai dan pimpinan ormas,” kata Jokowi-sapaan presiden saat konferensi pers di Istana Merdeka sesaat sebelum meninggalkan Jakarta untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura.
Jokowi mengaku senang karena keputusan menerbitkan Perpres ini didukung oleh semua pihak. Apalagi, regulasi ini dibuat berdasarkan masukan dari berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) baik PBNU, Muhammadiyah, Al Irsyad, Al Wasliyah, Perti, MUI, hingga ICMI.
“Semuanya memberikan masukan sehingga Perpres ini betul-betul komprehensif dan nantinya akan ditindaklanjuti dengan membuat petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, sehingga implementasi di lapangan betul-betul segera dilaksanakan," tutur Jokowi.
Perpres ini, menurutnya menjadi payung hukum bagi menteri, gubernur, bupati, wali kota dalam menyiapkan anggaran untuk penguatan pendidikan karakter baik di Madrasah, sekolah umum dan masyarakat.
"Yang paling penting Perpres itu sudah ditandatangani, dan jangan mempertentangkan hal-hal yang sudah. Senanglah menatap ke depan, begitu saja," tandas suami Iriana.
Saat konferensi pers itu, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Mendikbud Muhadjir Effendi hingga Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.(fat/jpnn)