Terganggu Jarak Pandang, Divet Dan Delay Warnai Penerbangan Di Hang Nadim

jpnn.com - NONGSA - Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim, Batam mencatat pada Kamis (24/9) pukul 08.00 jarak pandang hanya 600 meter. Ini merupakan jarak pandang paling buruk, dalam sejarah Hang Nadim. Selama kabut asap menyerang Batam rentang waktu satu bulan ini. Jarak pandang yang begitu pendek. Menganggu penerbangan di Hang Nadim. Setidaknya ada dua penerbangan yang divet dan tiga delay. 

Sementara itu juga ada pembatalan penerbangan. Namun ini merupakan akibat dampak tak langsung kabut asap. Daerah tujuan mengalami gangguan kabut asap yang begitu parah. Ada sepuluh penerbangan yang dibatalkan.  

"Jarak pandang dibawah normal tadi pagi," kata Kabag Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, saat dihubungi Kamis (24/9). 

Ia menjelaskan penerbangan yang mengalami divet yakni penerbangan dari Jakarta- Batam. Namun karena tidak memungkinkan, jarak pandang di Batam untuk mendarat. Sehingga dua pesawat harus, mengalihkan penerbangan ke Medan. "Lion dan Citilink," ucapnya. 

Sementara itu penerbangan yang mengalami delay yakni dari Batam ke Medan, Jakarta dan Palembang. Jarak pandang yang pendek, tidak memungkinkan untuk "take off"."Garuda dan Citilink yang delay. Ada yang satu jam, ada yang dua jam delaynya," ungkapnya. 

Dampak tak langsung kabut asap di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Masih berlanjut hingga saat ini. Dimana setidaknya ada sepuluh penerbangan yang mengalami pembatalan. Dijelaskan oleh Suwarso, Maskapai Lion Air batalkan penerbangan Jambi-Batam-Jambi, Batam-Pekanbaru, Batam-Medan, Batam-Lampung, Batam-Semarang. Maskapai Citilink membatalkan penerbangan Batam-Pekanbaru dam Batam-Padang. 

"Sedangkan Nam air/Sriwijaya, batalkan penerbangan Jambi-Batam-Medan. Pulang pergi," ucapnya. 

Jarak pandang di Bandara Hang Nadim, mulai membaik pada pukul 09.00, sejauh 2500 meter, pada pukul 09.30 4500 meter. "Saat ini jarak pandangnya 3300 meter," ujarnya.