Tergiur Beasiswa, Banyak Atlet Muda Australia Pindah ke AS
Atlet yang menunjukkan hasil baik didekati dengan tawaran beasiswa menguntungkan dan sebagai imbalannya mereka diharapkan untuk mewakili perguruan tinggi AS di kompetisi antar-perguruan tinggi yang sangat kompetitif.
Bagi para pencari bakat Amerika, Australia telah terbukti menjadi tanah berburu yang kaya.
Pelari berusia 18 tahun, Kim Hallowes, saat itu masih duduk di bangku SMA ketika rekor waktunya di cabang 800 meter menarik perhatian.
"Kontak pertama saya terjadi ketika saya kelas 2 SMA - saya tiba-tiba mendapat pesan di Facebook. Dan setelahnya, mungkin saya mendapat selusin lebih pesan yang cukup menarik,” ujarnya.
Ia menambahkan, "Pada waktu itu, saya tak pernah mendengar ada orang lain didekati, tetapi setelah saya mulai menanyakan sekitar saya, ternyata itu tak terlalu luar biasa."
Beasiswa AS lebih menarik ketimbang tawaran Australia
Dalam beberapa bulan mendatang, Kim akan terbang untuk menjalani beasiswa atletik empat tahun di Universitas Duke, North Carolina, AS.
Beasiswa senilai 80.000 dolar (sekitar Rp 800 juta) setahun itu mencakup biaya kuliah serta tempat tinggal gratis, uang saku dan tiket penerbangan pulang setiap tahun.