Terkenang Upi dan Artidjo
Jumat, 11 September 2009 – 19:21 WIB
Janganlah lagi. Karena jika sampai malapetaka itu terjadi, terulang lagi, kita serasa ditelan oleh mimpi buruk tentang Indonesia era Orde Baru. Ironisnya, pers suka dibesar-besarkan sebagai "ratu dunia" serta dianggap sebagai "lembaga keempat" setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Kala pulang ke Medan dalam penerbangan Kamis petang, 10 September 2009, ucapan Artidjo Alkostar terngiang-ngiang di telingaku. "Perjuangan kebebasan pers adalah perjuangan yang kesepian," katanya.
Ah, tiba-tiba saya terbayang Upi. Mudah-mudahan Anda, kawanku, divonis bebas pada Senin 14 September 2009 ini. Hitung-hitung sebagai hadiah Lebaran untukmu, sehingga perjuangan kita bukanlah perjalanan yang sunyi. (*)