Terkendala Pembebasan Lahan, Warga Sumut Belum Nikmati Listrik
jpnn.com - SUMUT - Masyarakat di Sumatera Utara dan sekitarnya, masih harus bersabar untuk menikmati listrik tanpa gangguan. Sebab proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu 2x200 Megawatt yang telah rampung dikerjakan, ternyata energi listriknya belum bisa dinikmati masyarakat Sumatera Utara.
"Masih ada satu tower transmisi yang belum selesai dikerjakan karena terkendala masalah tanah. Jadi belum bisa dinyalakan untuk komisioning atau pengujian, karena proyek transmisi 275 kV dari Pangkalan Susu hingga Gardu Induk (GI) Binjai terkendala pembebasan lahan," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji saat meninjau kesiapan PLTU Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat-Sumatera Utara, Kamis (20/3).
Karenanya dia berharap penyelesaian lahan itu cepat dituntaskan, sebab dari PLTU Pangkalan Susu diharapkan bisa membantu mengatasi krisis listrik yang terjadi di Sumut.
"Diharapkan kendala proyek pembangunan transmisi tersebut segera selesai, sehinga listrik dari PLTU Pangkalan Susu yang sangat diharapkan warga Sumatera Utara bisa segera dinyalakan dan dinikmati oleh seluruh masyarakat di sana," terang dia.
Nantinya, listrik yang dihasilkan oleh PLTU Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat-Sumatera Utara ini akan dialirkan melalui transmisi 275 kV dari Pangkalan Susu hingga GI Binjai sepanjang 70 km. Dari 219 Tower Transmisi yang didesain untuk menopang listrik Pangkalan Susu ini, masih ada satu tower transmisi yang belum selesai karena terkendala masalah pembebasan tanah.
Seperti diketahui, pertumbuhan listrik di Sumatera Utara cukup tinggi. Namun, karena ada beberapa proyek ketenagalistrik di Sumatera Utara yang mengalami keterlambatan, maka pasokan listrik di Sumatera Utara mengalami defisit.
Seperti listrik dari PLTU Pangkalan Susu 2x200 MW, seharusnya sudah bisa dinikmati dari Juni tahun lalu. Akibatnya, saat ini, beberapa warga di Sumatera Utara harus rela bergantian mengalami pemadaman bergilir. (chi/jpnn)