‘Terkun’ Terawan
Oleh: Dhimam Abror DjuraidCara ini diklaim berhasil menangani berbagai pasien yang mengalami stroke. Terawan mengeklaim 40 ribu pasien telah mencoba pengobatannya.
Pasien harus mengantre tahunan untuk bisa mendapatkan perawatan unik ini. Hampir semua orang elite dan pejabat tinggi di Indonesia sudah pernah merasakan hasil terapi Terawan, dan mereka semua mengakui kehebatannya.
Tidak ada efek samping yang negatif. Mereka yang mendapatkan terapi Terawan merasa puas dan bugar. Bisa jadi, Presiden Jokowi juga pernah menjalani terapi brainwash Terawan.
Namun, IDI tidak setuju dengan metode pengobatan ala Terawan dan minta supaya praktik itu dihentikan, tetapi Terawan mengabaikannya.
Pada 2015, IDI memecat Terawan dari keanggotaan karena menganggap Terawan membangkang.
IDI merasa terapi cuci otak menggunakan alat DSA yang dilakukan Terawan belum teruji secara ilmiah.
Selain itu, Terawan juga melakukan publikasi dan promosi masif dengan klaim kesembuhan di media.
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI kemudian memanggil Terawan untuk dimintai keterangan.
Namun, Terawan dianggap tidak kooperatif karena tidak memenuhi panggilan tersebut sejak diusut pada 2015. Terawan memilih absen dalam sidang pertama pada pada 5 Januari 2015.